Perang Dagang AS-China Mereda, Harga Tembaga Menguat

Perang Dagang AS-China Mereda, Harga Tembaga Menguat

Bisnis.com, JAKARTA – Harga tembaga mencapai level tertinggi sejak Juli tahun ini, pada Jumat (13/9/2019), karena para investor berharap turunnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China dapat meningkatkan permintaan logam.

Seperti dilaporkan Xinhua, Jumat (13/9/2019), dikutip dari Reuters, China akan mengecualikan beberapa produk pertanian dari tarif tambahan untuk barang AS, kantor berita resmi China.

Langkah ini dilakukan setelah kedua pihak melakukan tindakan damai pada Kamis (12/9/2019), seperti China memperbarui pembelian barang pertanian AS dan Washington menunda kenaikan tarif barang China tertentu dalam dua minggu.

Perang dagang yang berkepanjangan antara dua ekonomi terbesar dunia telah membebani pertumbuhan global dan prospek permintaan untuk sebagian besar logam industri.

“Pasar tampaknya telah mengambil momentum itu dengan sangat baik, meskipun sulit untuk terlalu bersemangat,” kata Caroline Bain, kepala ekonom komoditas di Capital Economics di London, dilansir dari Reuters, Sabtu (14/9/2019).

Meski demikian, Bain mengatakan, pihaknya sangat skeptis terhadap arah dari perang dagang AS dan China ini.

“Kami juga berpikir ekonomi global akan terus melambat selama sisa tahun ini, jadi kami melihat sangat sedikit kenaikan harga logam dari sini.”

Harga tembaga di London Metal Exchange (LME) naik 2% menjadi US$5.949 per ton pada 21:00 WIB, Jumat (13/9/2019),tertinggi sejak 31 Juli.

Dikutip dari: https://market.bisnis.com/read/20190914/94/1148330/perang-dagang-as-china-mereda-harga-tembaga-menguat

Geraknya Lambat! Tren Harga Emas Antam Hari Ini Kayak Keong

Geraknya Lambat! Tren Harga Emas Antam Hari Ini Kayak Keong

 

Jakarta, CNBC Indonesia – Perlahan tapi pasti, harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik lagi Rp 1.000 (0,14%) menjadi Rp 704.000/gram pada perdagangan Jumat ini (13/9/2019), dari Rp 703.000/gram kemarin.

Kenaikan terjadi meskipun kondisi pasar keuangan global semakin kondusif seiring dengan aura damai dagang yang semakin merebak menjelang pertemuan tingkat menteri Beijing-Washington.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM – Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 70,4 juta dari harga kemarin Rp 70,3 juta per batang.

Naiknya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang juga naik kemarin.

Meskipun hari ini naik tipis, harga emas keping acuan 100 gram tersebut masih turun beruntun dari posisi tertinggi sepanjang masanya Rp 726.000/gram yang dicapai pada Kamis (5/9) pekan lalu.

Dikutip dari: https://www.cnbcindonesia.com/investment/20190913094213-21-99149/geraknya-lambat-tren-harga-emas-antam-hari-ini-kayak-keong

Ini 10 Saham Paling Diincar Investor Asing pada 13 September 2019

Ini 10 Saham Paling Diincar Investor Asing pada 13 September 2019

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Putradelta Lestari Tbk. tercatat menjadi yang paling aktif diperdagangkan oleh investor asing pada perdagangan hari ini, Jumat (13/9/2019).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham emiten bersandi DMAS tersebut memimpin daftar saham teraktif yang paling diincar investor asing dengan total pembelian bersih saham mencapai sekitar 26,95 juta lembar saham.

Saham berikutnya yang paling diincar investor asing adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan total pembelian saham mencapai sekitar 24,49 juta lembar saham.

Masing-masing harga saham DMAS dan BBRI hari ini berakhir di level Rp294 dan Rp4.310 per lembar saham.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,12 persen atau 7,33 poin ke level 6.334,84 pada akhir perdagangan hari ini, setelah dibuka dengan penguatan 0,43 persen atau 27,25 poin di level 6.369,42.

Padahal, indeks terus bergerak menguat sepanjang perdagangan hari ini, sebelum akhirnya menipis menjelang akhir perdagangan. IHSG bergerak fluktuatif di level 6.318,92 – 6.375,8.

Adapun pada perdagangan Kamis (12/9), IHSG berakhir melemah 0,62 persen atau 39,78 poin di level 6.342,17.

Lima dari sembilan sektor menetap di zona merah, didorong oleh sektor tambang yang melemah 2,1 persen, disusul sektor industri dasar yang turun 0,73 persen. Di sisi lain, empat sektor menguat, dipimpin sektor pertanian yang naik 0,96 persen.

Sebanyak 164 saham menguat, 229 saham melemah, dan 258 saham stagnan dari 651 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang masing-masing melemah 4,3 persen dan 2,73 persen menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG.

Di sisi lain, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.(BBRI) yang masing-masing menguat 1,14 persen dan 0,7 persen menjadi penopang sekaligus membatasi pelemahan IHSG.

Dikutip dari: https://market.bisnis.com/read/20190913/7/1148169/ini-10-saham-paling-diincar-investor-asing-pada-13-september-2019#